Kamis, 03 Juni 2010

MELEPAS JANUARI

 Berhenti sejenak ditengah langkah januari untuk melihat sekilas kebelangkang.....
jejak-jejak berdarah dan telah terlalu banyak goresn luka dihati tercipta....
harus cepat aku akhiri sebelum luka kian menganga......!!!
aku harap takkan pernah kembali dan jatuh terkurung diruang duka dikisah ini

Aku muak terus seperti itu..!!!
berharap kamu menganggapaku ada..
dan mendamba satu waktu kamu akan mampu berubah..
"Aku jengah dengan segala ingatan yang masih memujamu..!
melapisi amarah dengan cinta buta..
menyelimuti luka dengan keykinan konyol..
Aku..ingin lelah memikirknmu..
Aku..ingin hati jijik menyimpan namamu..
dan ujung kelopak mataku bosan selipkan bias wajahmu.
Hy..perwan yang menghianti cinta & kepercayaan aku......!!!!
menyingkirlah dari kehidupn aku............!!!!!!!
lenyaplah dari existensi hati aku.............!!!!!!!
dan silahkan pergi sejauh mungkin dari isi benak aku..........!!!
karena aku tak ingin mendendam, dan apalagi menCINTAimu kembali..


Biarpun pernah ribuan bintang jatuh dalam pelukan malamku saat mengingatmu.....
biarpun kamu pernah jadi "satu" yang membuat aku mampu melupakan kisah laluku....biarpun kamu pernah jadi hal terindah & tertinggi disetiap harapan dan mimpiku...
biarpun kamu pernah menjadi doktrin yang mengaliri darahku.....
aku....lepaskan semuanya......
aku.... relakan kamu terbang menjauh menuju arah pilihnmu..
aku... ikhlaskan kamu pergi dengan senyuman yang seolah menjadikan aku seorang pecundang.

meskipun kecewa tak terhingga mengendap dalam jiwa....
meskipun sumpah serpah harus terpenjara oleh bibir ini..
meskipun ribuan perih tak terperi dan hanya harus merintih sendiri dalam hati...
dan meskipun telapak tangan yang  tertahan dalam saku celna bergetar tak kuasa ingin menampar memecah topeng dari wajahmu yang telah memperdayai aku.....
karena aku tahu jari-jari tangan ini tak layak berbuat kasar hingga terkotori wajah busukmu....
biarlah jari ini menuntun lirih tasbih-tasbih doa suci "SEMOGA KAMU BENAR DALAM PILIHANMU"

aku ikhlas segalanya terkubur dengan damai meski tanpa pusara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar