Aku pernah memunguti setiap tetes air matamu yang jatuh, lalu mengeringkannya, dan ku ubah menjadi tawamu.hingga sampai kamu menemukan .... yang baru, kamu pergi melupakan air matamu dalam pangkuanku dan kau pun lupakan aku....
Aku pernah meringis menahan perihnya hati ketika terpaksa harus tetap mendengar kamu yang tanpa pedulian bercerita tentang indahnya cerita cintamu yang baru.....
Aku sadar "Hidup ini tidak mudah, terkadang banyak hal yang sulit diterima pun di pahami", oleh karna itu belajar mengerti dirimu adalah proses tanpa akhir untuk membuktikan bahwa keyakin "KAMU ADALAH TULANG RUSUKKU" itu bukan sekedar impian.
Kamu tau aku dan perasaanku seperti apa....Kamu pun bilang kita sama.....(tapi ternyata)
Sekarang........Kamu mau main-main sama yang dulu lagi, oke aku persilahkan, tapi hapus aku dari semua yang pernah kamu ingat !!
Dua tahun lebih memang waktu yang panjang, tapi cukup lama buat aku untuk menyadari bahwa ini bukan hanya rasa penasaranku saja. Silahkan bermain-main dengan kupu-kupu berwarna yang lain. Disana mereka terbang rendah.
Mungkin bagimu Warnaku tak cukup menarik bahkan sekarang tlah memutih dan pudar.
Sayapku patah, aku tak mampu lagi terbang.
Karena aku tau saat aku jatuh, aku celaka
Pandangan nanar hanya bisa kua arahkan padamu yang semakin menjauh
Tidak tidak, bukan kau yang sengaja menjauh tapi aku
Kau tau rasanya kecewa atau bersedih ?
Persis sama seperti ketika aku ingin menghisap sari bunga indah berwarna merah marun itu, namun ternyata sarinya telah kering, entah kenapa ? Lagi-lagi menyisakan tanya yang begitu dalam.
Jika kamu tetap seperti itu....akan aku tutup buku putih ini dengan tulisan terakhir
"Siapa kamu ?
Entahlah....??????????????????"
